Mantra berasal dari bahasa Sanskerta yaitu MAN yang memiliki arti PIKIRAN dan TRA yang artinya PEMBEBASAN. Jadi Mantra adalah kegiatan membebaskan pikiran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), Mantra bisa diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.
Mantra jika ditinjau dari segi istilah bisa memiliki arti bunyi, kata, atau kalimat yang diucapkan, dibisikkan, atau dilantunkan dengan cara tertentu untuk tujuan tertentu pula. Mantra diyakini mempunyai kekuatan, sebagai sarana permohonan kepada Tuhan, dan bermanfaat untuk bermacam-macam tujuan tertentu dari para perapalnya.
Dari segi bentuk, mantra sebenarnya bisa digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terikat pada aspek rima, baris, dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, sebagian mantra ada yang menggunakan bahasa yang kadang sulit untuk dipahami. Bahkan adakalanya, perapal sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang ia baca. Dia hanya memahami kapan dan bagaimana mantra tersebut dibaca dan untuk apa tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra tidak boleh diucapkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan memiliki arti khusus.
Ada bermacam-macam bentuk mantra, yaitu mantra suara, mantra gambar yang biasanya disebut juga rajah, ada mantra yang ditanamkan dalam benda yang kemudian digunakan sebagai jimat, ada mantra yang dirupakan dengan gerak dan ada pula mantra dalam bentuk upacara tertentu.
MANTRA GALIB dalam Tradisi Hindu dan Budha, DOA dari Arab dan DONGA menurut istilah Jawa sebenarnya memiliki kesamaan makna dengan Mantra. Namun sebagian orang berpendapat Mantra berbeda dengan doa, pendapat itu muncul khususnya dari mereka yang bukan penganut Hindu dan Budha. Mereka menganggap mantra memiliki makna yang lebih khusus, mantra dinilai memiliki kekuatan tersendiri. Menurut tradisi Melayu, pembacaan mantra diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib untuk membantu meraih tujuan-tujuan tertentu.
Mantra yang dimaksudkan untuk tujuan tertentu bisa sangat efektif bagi para perapalnya, Selain merupakan salah satu sarana komunikasi dan permohonan kepada Tuhan, mantra dengan kata yang ber rima memungkinkan orang semakin rileks dan masuk pada keadaan trance. Dalam kalimat mantra yang kaya metafora dengan gaya bahasa yang hiperbola tersebut membantu perapal melakukan visualisasi terhadap keadaan yang diinginkan dalam tujuan mantra. Kalimat mantra yang diulang-ulang menjadi Afirmasi, Pembelajaran di level unconscious dan membangun SUGESTI DIRI.
Sugesti Diri atau yang sering kita kenal dengan istilah Swa Sugesti yaitu sebuah cara untuk memasukkan harapan dan keinginan kita ke dalam pikiran bawah sadar yang dilakukan secara berulang kali, dengan bahasa present dan simple disertai dengan memvisualisasikannya secara detail.
Sugesti Diri yang di timbulkan oleh Mantra tersebut akan berubah menjadi BELIEVE SYSTEM atau keyakinan diri. Jika sesuatu hal telah menjadi KEYAKINAN maka potensi diri secara otomatis tergerak untuk merealisasikan apa yang diyakini. Demikian juga jika sugesti mampu menjangkau pikiran bawah sadar maka keyakinan akan keberhasilan, keinginan dan harapannya tidak bisa terbendung lagi dan pasti segala resources di dalam dirinya akan mempertahankan keyakinan tersebut dan untuk terus mengejarnya.
Mantra dapat membantu untuk memasukkan sugesti yang efektif, karena mantra sesungguhnya adalah pemanfaatan gelombang otak Alfa & Tetha, Sugesti diri menjadi sangat efektif jika dilakukan di saat otak sedang bergetar dalam frekeunsi Alfa & Tetha. Frekuansi Alfa adalah di saat otak / pikiran sedang dalam kondisi relax. Di saat relax maka pintu antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar akan terbuka sehingga anda dengan mudah memasukkan sugesti ke dalam pikiran bawah sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar