Senin, 17 September 2012

KONSEP DASAR LAYANAN KHUSUS DI LEMBAGA PENDIDIKAN

Konsep Dasar Layanan Khusus di Lembaga Pendidikan

Menurut Mustiningsih (2005) lembaga pendidikan bisa berbentuk sekolah ataupun kantor pendidikan. Lembaga pendidikan berbentuk sekolah berjenjang mulai dari pendidikan dasar, menengah pertama, menengah atas, sampai dengan pendidikan tinggi. Sesuai dengan tujuan suatu lembaga pendidikan, seluruh lembaga pendidikan ingin mencapai hasil yang optimal. Maka dari itu, di lembaga pendidikan perlu diselenggarakan layanan khusus guna pencapaian tujuan lembaga secara optimal.

Dalam suatu lembaga pendidikan berbentuk sekolah untuk mencapai tujuan yang diharapkan, menurut Mustiningsih (2005) perlu diselenggarakan berbagai bidang pengelolaan, yakni manajemen pengajaran, manajemen kesiswaan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen keuangan, manajemen kepegawaian, manajemen hubungan masyarakat, serta manajemen ketatausahaan. Di samping bidang garapan manajemen yang diutarakan di atas, diselenggarakan pula manajemen pelayanan khusus yang bersifat memberikan pelayanan terhadap beberapa bidang khusus kepada seluruh warga sekolah, baik itu guru, tenaga tata usaha, maupun siswa. Hal tersebut dimaksudkan dengan tujuan supaya mereka dapat menjalankan tugas maupun hasil belajar di sekolah secara optimal.

Menurut Wiyono (1999) ruang lingkup layanan khusus terdiri atas layanan bimbingan dan konseling, perpustakaan, laboratorium, asrama, usaha ksehatan sekolah, transportasi, dan kafetaria sekolah. Sedangkan menurut Imron (1994) selain layanan khusus yang dikemukakan oleh Wiyono masih terdapat layanan lain, yakni OSIS dan koperasi sekolah.

Yang terjadi di lapangan, kelengkapan layanan khusus yang disediakan oleh sekolah beraneka ragam. Hal ini tergantung dari berbagai hal berkenaan dengan lembaga pendidikan itu sendiri, baik itu besar kecilnya suatu lembaga pendidikan, kelengkapan sarana dan prasarana yang ada, personalia yang terdapat di dalamnya, anggaran dana yang tersedia, maupun lingkungan masyarakat di sekitar lembaga pendidikan tersebut. Biasanya, semakin maju suatu lembaga pendidikan, maka akan semakin banyak pula layanan khusus yang disediakan oleh lembaga pendidikan.

Daftar Rujukan
Kurniawan, Rendra Fatrisna. 2009. Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Malang. Skripsi, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang

KONSEP DASAR MANAJEMEN

Konsep Dasar Manajemen
Secara etimologis manajemen berasal dari kata managemen yang terdiri dari kata manage atau managiare, yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Menurut Terry dalam Mustiningsih (2005) manajemen merupakan proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan dengan mendayagunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Kamaludin dalam Mustiningsih (2005) yang menyatakan bahwa manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemakaian sumber-sumber daya manusia dan material.

Menurut Gie (1996) manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan sekelompok petugas dan mengerahkan segenap sarana dalam sesuatu organisasi apapun untuk mencapai tujuan tertentu. Begitu pula dengan Stoner dalam Handoko (1997) memberikan batasan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.

Menurut Hamalik (2006) manajemen diartikan berbeda-beda, namun dari beberapa pendapat yang di sebutkan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses manajemen terdiri dari lima tahapan pokok, yakni tahap perencanaan, tahap pengorganisasian, tahap pelaksanaan, tahap pengawasan dan tahap evaluasi.

Sedangkan menurut Light dalam Hasibuan (1990) manajemen adalah kerangka pengetahuan tentang kepemimpinan. Disampaikan Siagian (1996) kepemimpinan adalah motor daya penggerak daripada semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) tersedia pada suatu organisasi. Dari berbagai uraian yang di sampaikan maka dapat diketahui bahwa manajemen juga bertanggung jawab terhadap pengarahan misi dan pencapaian tujuan yang efektif dan efisien. Apabila dihubungkan dengan manajemen layanan khusus, yang mana pengelola suatu lembaga memiliki peranan penting untuk melaksanakan proses manajemen, memberikan arah dan misi, serta mengusahakan pencapaian tujuan layanan khusus secara efektif dan efisien.

Daftar Rujukan
Kurniawan, Rendra Fatrisna. 2009. Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Malang. Skripsi, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang